Kalau biasanya kita merasa “aku harus punya ini biar bahagia” atau “aku butuh dia biar hidupku makin lengkap,” detachment justru mengajarkan kita untuk menyadari: kita sudah utuh dari awal.
Dalam filsafat Buddhisme, konsep ini mirip dengan non-attachment, yaitu melepaskan kelekatan emosional yang berlebihan terhadap hasil, orang, atau benda.
Sementara dalam psikologi modern, hal ini dipandang sebagai keterampilan regulasi emosi yang sehat, bukan sikap apatis.
Ketika Kamu Tidak Membutuhkan Apa pun, Kamu Sudah Merasa Utuh
Bayangin deh, kalau kamu nggak lagi meraih, menggenggam, atau mengejar sesuatu karena merasa kurang, hidup rasanya lebih ringan. Saat kamu sadar bahwa kamu cukup dicintai oleh dirimu sendiri, kamu nggak perlu lagi berburu validasi atau cinta dari orang lain.
Psikolog positif menyebut kondisi ini sebagai inner completeness, sebuah perasaan cukup dari dalam. Ketika kita sampai di titik ini, hubungan jadi lebih sehat, pekerjaan terasa lebih jujur, dan kita lebih bebas mengekspresikan diri.
Tinggalkan Balasan