Menariknya, album ini juga menghadirkan kolaborasi dengan legenda pop Sunda, Doel Sumbang. Kehadiran Doel Sumbang jelas memberikan warna autentik yang memperkuat identitas album ini sebagai penghormatan terhadap budaya Sunda.

Tidak hanya dari lirik, musik di album ini juga sarat dengan nuansa tembang tradisional Sunda. Mereka bahkan menggubah ulang lagu pop Sunda legendaris berjudul “Talak Tilu”, yang dulu dipopulerkan oleh Upit Sarimanah.

Proses pembuatan album ini nggak kalah menarik! Menurut Surya Fikri alias Kuya, drummer The Panturas, setiap langkah dalam penggarapan Galura Tropikalia menjadi pengalaman baru yang seru dan penuh tantangan.

“Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru,” ujar Kuya.
“Hal paling besarnya adalah ternyata kami bisa membelokkan arah musik yang kami mainkan ini ke area yang sangat familiar dengan tanah bumi Pasundan.”

Tantangan terbesar, menurut mereka, justru ada pada penulisan lirik. Meski mereka semua orang Sunda, menyusun lirik dalam bahasa Sunda ternyata bukan hal yang mudah. Namun, hasilnya justru terasa lebih autentik dan sarat makna.

Tim Kreatif dan Kolaborasi yang Solid

Ananditha Nursyifa
Editor