Dalam teknik persuasi ini, penjual atau pemasar memberikan penawaran utama, lalu secara tiba-tiba menambahkan penawaran lain yang terlihat lebih menguntungkan.

Jadi, alih-alih memberikan seluruh penawaran secara langsung, mereka memberi kesan seolah-olah kamu mendapatkan keuntungan tambahan yang tak terduga.

Misalnya, kamu ditawari produk dengan harga tertentu. Sebelum kamu sempat memutuskan, tiba-tiba penjual menambahkan bonus lain, seperti diskon tambahan atau produk gratis.

Teknik ini sering digunakan untuk membuat konsumen merasa mendapatkan lebih banyak keuntungan dari yang mereka harapkan, sehingga mereka lebih terdorong untuk membeli.

Teknik “That’s Not All” dalam Pemasaran

Ilustrasi belanja online – Freepik

Teknik ini sudah lama digunakan dalam strategi pemasaran, terutama di industri periklanan. Iklan televisi dan online shopping platform adalah tempat favorit para pemasar untuk menerapkan teknik That’s Not All. Misalnya:

  • Contoh 1: Iklan di TV
    Kamu pernah lihat iklan alat masak di TV yang menawarkan paket produk lengkap, tapi kemudian tiba-tiba host iklan bilang, “Tapi tunggu! Jika kamu memesan sekarang, kami juga akan memberikan satu set pisau GRATIS!” Itu adalah teknik That’s Not All.
  • Contoh 2: Toko Online
    Saat kamu lagi belanja di e-commerce dan melihat penawaran seperti, “Beli produk ini dan dapatkan produk kedua dengan diskon 50%!” — ini adalah salah satu contoh bagaimana teknik ini digunakan dalam platform online untuk menarik konsumen.

Dengan menambahkan bonus atau diskon secara tak terduga, konsumen cenderung merasa lebih puas dan tertarik untuk membeli produk tersebut.

Teknik ini bekerja karena konsumen merasa mendapatkan lebih banyak manfaat daripada yang mereka kira sebelumnya.

Mekanisme Psikologis di Balik Teknik “That’s Not All”

Si Gila Diskon
Ilustrasi berbelanja – Freepik
Ananditha Nursyifa
Editor