Sejak masyarakat banyak mengetahui di sini tersedia toga sejak itu pula banyak datang dan minta tanaman obat tersebut.

Kampung Elita berkebun mengaku semangat menanam toga pasalnya ke depan apotek obat kimia akan berdampingan dengan apotek obat herbal.

“Ada yang datang minta handeuleum lalu saya arahkan tidak hanya itu jadi sedikit ada edukasinya, masyarakat kebanyakan mengmbil saja sedang perawatan ke kami. Kadang ada masyarakat punya toga tapi gak bisa rawat jadi ditanam disini. Untuk luas lahan 250 m2 namun spot toganya 60 m2,” pungkasnya.

Selain toga, di sana juga ada tanaman produktif sehat, alami, ekonimis.

“Awal ditanam lidah buaya, pandan, bunga telang yang diolah jadi minuman, puding, rice stik manggo” tutupnya seraya mengatakan wilayahnya sempat mendapat penghargaan juara 3 kelompecapir DKPP tahun 2022, dan 2023 penghargaan toga terinovatif.