“Belum ada bukti valid bahwa amblasnya tanah akibat gerusan air dari kebocoran, karena kebocoran terlihat setelah amblas/pergeseran tanah yang juga membuat pipa terlepas dari sambungannya,” jelas Sari didampingi senior Manager Pelayanan Wilayah I Rudi Chaerudin.

“Kami mendorong agar pihak terkait yang kompeten agar melakukan penelitian khusus struktur tanah di area tersebut. Selain itu kami menghimbau masyarakat Kota Bandung setidaknya mengurangi penggunaan air tanah/sumur bor yang dapat membuat struktur tanah menjadi berongga/labil,” tandasnya.

Akibat kejadian ini kata Sari, sebanyak kurang lebih 10 pelanggan terganggu, namun seluruh pipa yang terlepas sudah tersambung kembali. Selain itu pihaknya sejak menerima laporan langsung memberikan bantuan air bersih yang dikirim dengan mobil tanki dan memberikan bantuan perbaikan utilitas yang terkena dampak.