Agorafobia berkembang karena kombinasi faktor biologi dan psikologis . Seperti banyak gangguan kecemasan lainnya, penyebabnya tidak bisa terjadi pada satu hal saja, melainkan gabungan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap munculnya gangguan ini.
- Faktor Biologis: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fobia ini bisa saja dipengaruhi oleh genetik . Jika ada anggota keluarga yang juga mengalami gangguan kecemasan atau fobia, risiko seseorang untuk mengalami agorafobia bisa meningkat.
- Gangguan Keseimbangan Kimia Otak: Ketidakseimbangan zat kimia tertentu dalam otak, seperti serotonin, juga bisa berperan dalam perkembangannya. Serotonin adalah neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan rasa cemas. Ketika kadar serotonin tidak seimbang, ini bisa menyebabkan perasaan cemas yang berlebihan.
- Trauma atau Pengalaman Buruk Pengalaman traumatis, seperti serangan panik di tempat umum atau peristiwa berputar, dapat memicu perkembangannya. Penderita sering kali mulai bertengkar di tempat atau situasi tertentu dengan perasaan takut dan berusaha menghindarinya di masa depan.
- Gangguan Kecemasan Lain: Fobia ini juga sering muncul bersamaan dengan gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan panik atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Penderita yang sudah memiliki gangguan kecemasan sering kali lebih rentan terhadap agorafobia.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Halaman
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan