Namun, perjuangan Indonesia tidak berhenti di pengakuan ini. Dilansir dari indonesia.go.id, dalam empat tahun terakhir, Indonesia juga mencatatkan diri sebagai negara yang paling aktif memproses sampah di daratan, guna mengurangi risiko sampah masuk ke laut.
Menyikapi isu global polusi plastik di laut, United Nations Environment Programme (UNEP) memproyeksikan bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik akan meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040, mencapai 23-37 juta ton.
Mengingat urgensi ini, Indonesia telah berupaya keras untuk memastikan bahwa perubahan signifikan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menggarisbawahi urgensi ini dalam Festival Hari Peduli Sampah Nasional (FPSN) 2023 di Jakarta.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan