Ternyata, stres dan tinnitus itu seperti dua sahabat karib yang nggak bisa dipisahkan. Ketika kita mengalami stres atau kecemasan berlebih, tubuh kita merespons dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu respon tersebut adalah munculnya atau meningkatnya gejala tinnitus.
Saat stres, tubuh melepaskan hormon-hormon tertentu seperti adrenalin, yang menyebabkan peningkatan aktivitas di sistem saraf kita, termasuk pada saraf pendengaran. Inilah yang akhirnya memicu suara berdenging di telinga.
Telinga berdenging itu sendiri memang bisa muncul akibat berbagai hal seperti paparan suara keras, infeksi telinga, hingga cedera kepala.
Tapi, stres dan kecemasan bisa jadi pemicu yang tak terduga. Pada orang yang sudah memiliki tinnitus, stres dapat memperburuk dengingan yang ada dan membuatnya terdengar lebih intens. Jadi, semakin kita stres, semakin parah juga dengingan yang kita rasakan!
Kenapa Stres Bisa Memperburuk Tinnitus?
Ada beberapa alasan kenapa stres bisa bikin telinga berdenging semakin terasa, bahkan jadi terasa lebih nyaring dari biasanya:
- Aktivitas Saraf yang Meningkat
Stres menyebabkan otak dan sistem saraf kita jadi lebih aktif. Aktivitas saraf yang meningkat ini bisa memperburuk gejala telinga berdenging. Hal ini bisa membuat otak lebih “peka” terhadap suara berdenging di telinga, sehingga rasanya jadi lebih mengganggu. - Perubahan Fokus Otak
Ketika kita cemas atau stres, otak kita cenderung lebih fokus pada hal-hal yang negatif, termasuk pada suara berdenging yang sebenarnya sepele. Stres bikin otak kita “terjebak” pada suara tersebut, sehingga telinga berdenging terasa lebih mengganggu. - Siklus Stres-Tinnitus
Ini seperti lingkaran setan: stres memperburuk tinnitus, dan telinga berdenging yang semakin terasa memperburuk stres. Ketika kita merasa stres, kita jadi lebih terfokus pada suara berdenging, dan suara itu membuat kita semakin stres. Jadi, sangat penting buat kita untuk memutus lingkaran ini agar kondisi tidak semakin buruk.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan