Hasilnya, makanan tradisional ini berhasil mendominasi pasar lokal dan bahkan menembus pasar internasional.

Data dari BPS pada tahun 2022 menunjukkan bahwa konsumsinya mencapai 7,3 kg per orang per tahun, sedangkan tahu mencapai 7,7 kg.

Angka tersebut menunjukkan preferensi masyarakat dalam mengonsumsi tahu dan tempe, yang mungkin dikaitkan dengan harga yang ekonomis dan nilai gizi yang tinggi.

– Facebook 

 

Menariknya, 90% dari kedelai diolah menjadi tahu dan tempe, sementara sisanya menjadi produk pangan lain seperti kecap dan tauco.

Reni Yanita menjelaskan bahwa produksinya mayoritas terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Meskipun banyak diproduksi di seluruh Indonesia, kebanyakan produsennya adalah industri skala kecil.

Menambahkan, Reni menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas produk tahu dan tempe, dengan memastikan kebersihan dan standar higienitas produksi untuk memenuhi kriteria internasional.

Ananditha Nursyifa
Editor