Saat pembayaran dari tengkulak bisa berjalan lancar pasti akan membawa dampak baik pada operasional keuangan bisnis dari para petani. Adapun alasan-alasan lainnya mengapa tengkulak sangat membutuhkan pembiayaan, di antaranya:
- Stok Barang
Tengkulak biasanya membeli produk dalam jumlah besar untuk dijual kembali. Ketika harga turun, mereka mungkin terjebak dengan stok besar yang dibeli dengan harga tinggi.
Ini dapat mengakibatkan kerugian besar. Pembiayaan dapat membantu mereka mempertahankan stok barang sambil menunggu harga naik kembali.
- Keterlambatan Pembayaran
Tengkulak biasanya membayar petani atau produsen dalam waktu tertentu setelah mereka menerima pembayaran dari pelanggan mereka.
Jika harga turun, mereka mungkin kesulitan membayar petani dengan harga yang dijanjikan sebelumnya. Pembiayaan dapat membantu mereka memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu.
- Biaya Operasional
Biaya operasional tengkulak seperti transportasi, penyimpanan, dan pengemasan bisa tetap tinggi meskipun harga produk turun.
Pembiayaan dapat membantu mereka menjalankan operasional mereka dengan lancar tanpa terlalu membebani kas mereka.
- Keterbatasan Modal
Banyak tengkulak adalah bisnis kecil atau menengah dengan modal terbatas. Ketika fluktuasi harga terjadi, mereka mungkin tidak memiliki cukup modal untuk menangani perubahan tersebut. Pembiayaan dapat memberi mereka akses ke modal tambahan untuk mengatasi fluktuasi harga.
- Risiko Pasar
Fluktuasi harga dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti perubahan cuaca, permintaan pasar, dan faktor-faktor lain yang di luar kendali tengkulak. Pembiayaan dapat membantu mereka mengelola risiko pasar yang tidak dapat mereka prediksi atau kendalikan.
Dalam banyak kasus, tengkulak akan mencari pembiayaan dari lembaga keuangan seperti bank atau koperasi kredit. Sayangnya, hal itu belum bisa memecahkan akar permasalahannya.
Melansir dari jurnal yang berjudul “Peran Perbankan Nasional dalam Sektor Pertanian di Indonesia”, para pelaku usaha di sektor pertanian kesulitan mendapatkan pembiayaan dari Bank karena tidak ada jaminan (collateral) kurang pemahaman atas administrasi perbankan, tingginya biaya transaksi dan cara pembayaran bulanan tidak sesuai dengan pendapatan petani yang bersifat musiman.
Kelebihan dan Kekurangan Bank sebagai Pembiayaan Sektor Pertanian
Masih dari sumber jurnal yang sama, bank sebagai lembaga pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangan, di antaranya:
Kelebihan Bank sebagai Solusi Modal Pertanian:
- Akses ke Modal Besar
Bank memiliki kapasitas untuk memberikan pembiayaan dalam jumlah besar, yang dapat mendukung pertanian dalam skala besar.
- Bunga yang Kompetitif
Bank biasanya menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan lembaga pembiayaan lainnya.
- Berbagai Jenis Pembiayaan
Bank menyediakan berbagai jenis produk pembiayaan, termasuk pinjaman jangka pendek dan panjang, kredit modal kerja, dan pinjaman investasi. Ini memberikan fleksibilitas dalam memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan pertanian.
Kekurangan Bank sebagai Solusi Modal Pertanian:
- Persyaratan Ketat : Bank cenderung memiliki persyaratan yang ketat untuk peminjaman, termasuk persyaratan jaminan yang kuat dan dokumen keuangan yang lengkap. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi petani atau tengkulak kecil yang mungkin tidak memenuhi persyaratan ini.
- Proses Aplikasi yang Panjang : Proses pengajuan pinjaman bank seringkali memakan waktu lama, yang dapat menghambat kemampuan petani atau pengusaha pertanian untuk mendapatkan pembiayaan dengan cepat saat mereka membutuhkannya.
- Resiko Penarikan Kredit : Bank memiliki hak untuk menarik kredit jika ada perubahan dalam situasi ekonomi atau keuangan yang merugikan petani. Ini dapat menjadi risiko bagi petani yang tidak memiliki stabilitas finansial yang kuat.
Cara Mendapatkan Solusi Pengembangan Usaha yang Efektif
Dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada bank sebagai pembiayaan. Pelaku sektor pertanian khususnya dalam ini trader atau tengkulak membutuhkan cara yang mudah dan terpercaya untuk tetap mengembangkan agribisnisnya.
Tinggalkan Balasan