Kalau insomnia biasa membuat seseorang sulit memulai tidur, sleep maintenance insomnia lebih fokus pada kesulitan mempertahankan tidur. Beberapa tandanya antara lain:
- Sering terbangun di tengah malam tanpa alasan jelas.
- Butuh waktu lama untuk bisa tertidur lagi setelah terbangun.
- Merasa tidak segar atau tetap mengantuk di pagi hari meskipun sudah tidur cukup lama.
- Bisa terjadi setiap malam atau hanya pada waktu tertentu, tergantung pemicunya.
Terdengar familiar? Kalau iya, berarti kamu perlu memahami lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebabnya!
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kondisi Ini
Ada banyak hal yang bisa memicu sleep maintenance insomnia. Mulai dari faktor fisik hingga psikologis, berikut beberapa penyebab yang paling umum:
1. Stres dan Kecemasan Berlebihan
Pikiran yang nggak berhenti bekerja di malam hari sering kali jadi biang keladi gangguan tidur. Kalau kamu sering terbangun dan langsung overthinking, bisa jadi ini tanda tubuhmu sedang menanggung beban stres berlebih.
2. Kebiasaan Tidur yang Tidak Teratur
Sering tidur larut malam, main gadget sebelum tidur, atau punya jam tidur yang nggak konsisten bisa bikin ritme sirkadian tubuhmu berantakan. Akibatnya, kamu jadi sering terbangun di jam-jam tertentu.
3. Perubahan Hormon
Hormon memainkan peran penting dalam kualitas tidur. Wanita yang mengalami menopause atau siklus menstruasi bisa lebih rentan mengalami gangguan tidur. Begitu juga dengan pria yang mengalami perubahan hormon seiring bertambahnya usia.
4. Konsumsi Kafein dan Alkohol
Minuman berkafein dan alkohol bisa mengganggu siklus tidur alami tubuh. Meskipun alkohol bisa membuatmu mengantuk di awal, efeknya bisa membuat kamu lebih sering terbangun di malam hari.
5. Gangguan Medis
Beberapa kondisi medis seperti sleep apnea, nyeri kronis, atau gangguan pencernaan bisa membuat seseorang lebih sering terbangun di malam hari.
Pengobatan dan Terapi yang Bisa Membantu Tidur Lebih Stabil
Tinggalkan Balasan