image_pdfimage_print

Menurut beberapa penelitian neurosains terbaru di 2025, musik juga terbukti bisa menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon penyebab stres.

Selain itu, musik yang tenang dan ritmenya stabil bisa membantu menurunkan denyut jantung dan membuat tubuh masuk ke mode relaksasi. Efeknya mirip seperti deep breathing, tapi dalam bentuk audio yang jauh lebih menyenangkan.

Musik sebagai “Kompas Emosi”

Salah satu fungsi unik musik adalah kemampuannya mengarahkan dan menstabilkan emosi. Ketika kamu lagi overthinking atau kewalahan, musik bisa jadi jangkar emosional yang bikin kamu balik fokus. Musik upbeat bisa bantu bangkitkan energi, sementara musik yang lebih chill bisa bantu nurunin ketegangan.

Beberapa studi 2025 juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik tertentu selama 10 sampai 20 menit bisa meningkatkan aktivitas gelombang alfa, yaitu gelombang otak yang muncul ketika kita merasa tenang tapi tetap fokus. Itu sebabnya musik sering dipakai dalam terapi stres, manajemen emosi, sampai perawatan burnout.

Musik = Self-Care yang Praktis dan Realistis

Nggak semua orang punya waktu buat meditasi lama, journaling panjang, atau healing trip. Tapi hampir semua orang bisa nyempetin 5 menit buat pasang lagu. Musik adalah self-care versi cepat dan fleksibel.

Ananditha Nursyifa
Editor