Rasulullah SAW dalam ajaran-Nya memberikan panduan yang sangat berharga mengenai beramal saleh dan pentingnya sikap kepedulian terhadap sesama. Salah satu ajaran tersebut adalah tentang mengasuh anak yatim. Rasulullah bersabda,
“Mengasuh anak yatim untuk dirinya atau untuk yang lain maka aku dan dia seperti ini (Rasulullah mengangkat jari telunjuk dan jari tengah bersama-sama) di surga.”
Pesan ini menunjukkan betapa besar pahala dan keberkahan yang diperoleh dari tindakan baik seperti mengasuh anak yatim, yang juga mencerminkan empati dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi juga menekankan pentingnya hubungan persaudaraan di antara umat Muslim.
“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya. Maka barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya, barang siapa yang menghilangkan kesulitan seorang muslim maka Allah akan menghilangkan baginya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat, dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.”
Beliau menjelaskan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim, dan dalam hubungan ini, penting untuk tidak menzalimi atau mengecewakan saudara Muslim tersebut.
Rasulullah menyebutkan bahwa membantu memenuhi kebutuhan saudara Muslim akan dijawab oleh Allah dengan pemenuhan kebutuhan kita sendiri.
Demikian juga, menolong mengatasi kesulitan saudara Muslim akan mendatangkan bantuan Allah dalam menghadapi kesulitan di hari Kiamat. Bahkan, menjaga privasi dan kehormatan sesama Muslim juga akan mendatangkan perlindungan dan pengampunan Allah di akhirat.
Dua hadis ini menggarisbawahi pentingnya kasih sayang, empati, dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga mengingatkan kita akan dampak positif yang dapat kita capai melalui perbuatan-perbuatan baik dan hubungan yang baik dengan sesama manusia.
Kedermawanan, kepedulian, dan saling membantu tidak hanya membawa kebaikan dalam kehidupan dunia, tetapi juga menjadi bekal yang berharga untuk akhirat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan