Selain itu, hubungan bisa jadi nggak seimbang. Salah satu pihak sibuk ngurusin diri sendiri, sementara yang lainnya cuma jadi penonton. Jadinya, salah satu pihak ngerasa diabaikan, bisa jadi minder, dan hubungan jadi cenderung dingin.
Di buku ‘Better Me’ juga dijelasin kalau orang yang punya self-centered bakal merasa pikiran dia tuh selalu yang bener. Kayak, apa aja yang ada di otaknya tuh dia anggep benar, gak bisa salah!
Nah, sifat kayak gini bikin mereka jadi nggak peduli sama perspektif orang lain. Mereka merasa kalau semua orang pasti berpikir sama kayak mereka, padahal itu nggak selalu bener. Nah, inilah yang bikin dia jadi si toxic people!
Self-Love vs. Self-Centered vs. Self-Respect : Pola Pikir Yang Beda Jauh
Sekarang kita harus bisa bedain dulu antara self-love, self-centered, dan self-respect yang kalau diliat sekilas emang hampir mirip tapi sebenernya beda jauh.
Self-love itu kayak orang yang cinta diri sendiri, tapi nggak egois. Mereka bisa merawat diri sendiri dengan penuh kasih sayang tanpa harus mengabaikan perasaan orang lain. Mereka peduli sama diri sendiri tapi juga tahu cara untuk peduli dan menghargai orang lain di sekitar mereka.
Mereka tahu cara mengasihi diri sendiri tanpa harus menginjak-injak orang lain. Jadi, bedanya, self-centered itu “aku, aku, aku,” tapi self-love lebih ke “aku mencintai diriku, dan aku juga merangkul kamu.”
Nah, kalau self-respect ini tentang menghormati dan memperlakukan diri dengan nilai tinggi. Misalnya kayak kamu punya batasan yang jelas dan nggak bakal biarin orang lain injak-injak harga diri kamu. Intinya, kamu punya prinsip dan nggak akan kompromi sama itu!
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan