Dengan kepiawaian Titien dalam menulis cerita emosional, HITBK akan menyajikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penontonnya.

Para Pemain Film “Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu”: Perpaduan Karakter yang Menawan

Pemeran Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

Pemilihan aktor dan aktris dalam film ini benar-benar dipertimbangkan dengan matang. Setiap karakter memiliki kedalaman emosional yang membutuhkan kemampuan akting yang mumpuni.

  • Adinia Wirasti dipercaya memerankan Mera, karakter yang kompleks dan penuh luka batin setelah mengalami perceraian. Adinia berhasil menampilkan sisi emosional Mera dengan apik, membuat penonton merasakan setiap perasaan yang dialami karakter ini.
  • Ajil Ditto memerankan Sadali, pemuda idealis dan flamboyan yang menemukan dirinya di tengah perjodohan dan cinta terlarang. Karakter Sadali punya banyak konflik batin, dan Ajil mengaku antusias menjalani peran ini karena latar filmnya di Jogja, kampung halamannya sendiri.
  • Hanggini sebagai Arnaza, gadis Minang yang menjadi pasangan perjodohan Sadali. Hanggini merasa unik karena karakter Arnaza adalah sosok perempuan Minang yang belum pernah ia mainkan sebelumnya. Kehadiran Arnaza memberi warna tersendiri pada kisah cinta ini, membawa nilai-nilai tradisional dan ekspektasi keluarga ke dalam cerita.

Selain itu, deretan aktor muda berbakat seperti Shania Gracia dari JKT48, Faiz Vishal, dan Ciara Nadine Brosnan ikut memperkaya film ini.

Mereka membawa energi dan bakat yang segar, menjadikan film ini semakin hidup dan menarik bagi penonton dari berbagai kalangan.

Suasana Jogja 1998 yang Otentik

Jogja di tahun 1998 adalah latar waktu yang sangat penting dalam cerita ini. Dengan segala perubahan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia saat itu, Jogja adalah tempat yang tepat untuk menggambarkan dinamika dan perubahan masyarakat dalam cara pandang hidup generasi muda.

Penonton akan diajak bernostalgia dengan suasana Jogja di era 90-an yang kental dengan nuansa tradisional, budaya yang kuat, serta kehidupan kampus yang dinamis.

Kuntz Agus sebagai sutradara memiliki pengalaman pribadi dengan Jogja di era tersebut, sehingga ia mampu menampilkan Jogja dengan cara yang autentik dan emosional.

Visual yang dihadirkan akan membawa kita seolah-olah kembali ke masa itu, menyaksikan antara tradisi dan modernitas, antara cinta dan ekspektasi keluarga, serta antara takdir dan kebebasan memilih.

Jadi, tandai kalendermu! Jangan lupa, 21 November 2024, ajak teman, keluarga, atau pasanganmu untuk menonton film ini di bioskop.

Siap-siap terhanyut dalam kisah yang penuh makna, merasakan kegalauan cinta, dan mungkin saja mempelajari sesuatu dari perjalanan hidup mereka.

Selamat menonton dan menikmati keindahan kisah dari karya Pidi Baiq yang penuh inspirasi ini!

Ananditha Nursyifa
Editor