Meskipun dia tampak berani, di balik keberaniannya itu ada luka batin yang mendalam, sesuatu yang terus menghantuinya di sepanjang cerita.
“Hanna adalah karakter yang kompleks, menghadapi ketakutan dan luka batin. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak orang yang terjebak dalam hubungan tidak sehat tetapi tidak tahu cara untuk lepas,” ungkap Febby Rastanty mengenai perannya sebagai Hanna.
Cinta yang Tak Terungkap dan Keinginan untuk Meraih Kebebasan
Trailer Sampai Nanti, Hanna! berhasil membawa penonton dalam emosi yang terasa begitu kuat—pertemuan Gani dan Hanna penuh kehangatan, tapi juga menyimpan ketegangan.
Setiap adegan memperlihatkan perjuangan mereka untuk meraih kebahagiaan, meskipun cinta mereka dipenuhi rintangan yang tidak mudah.
Gani yang terus mencintai Hanna dari jauh, dan Hanna yang terperangkap dalam hidup yang tidak sepenuhnya ia inginkan, menciptakan konflik batin yang menguras emosi.
“Film ini mengangkat topik-topik yang jarang dibicarakan dalam romansa, seperti tekanan dalam hubungan, luka batin, dan keberanian untuk keluar dari masa lalu,” kata Agung Sentausa, sang sutradara.
Gani, dengan segala harapannya yang tertahan, adalah simbol kekuatan cinta yang tak terucap, sementara Hanna adalah cerminan dari mereka yang berusaha keluar dari bayang-bayang masa lalu.
Tinggalkan Balasan