image_pdfimage_print

Tidak jarang muzakki bertanya, “Bisakah zakat saya dilacak seperti resi pengiriman barang?” Sekilas terdengar sederhana, tetapi sebenarnya sangat relevan dengan kebutuhan transparansi saat ini. Teknologi digital memungkinkan sistem pelacakan seperti itu diwujudkan, meski belum banyak diadopsi di sektor zakat. Dashboard pelacakan, integrasi data zakat nasional, hingga teknologi blockchain adalah inovasi yang seharusnya mulai menjadi standar, bukan sekadar wacana.

Tanggung Jawab dan Profesional Amil Zakat

Sebagai amil, saya berada pada posisi yang unik dan penuh tanggung jawab. Kami harus bekerja layaknya manajer keuangan sekaligus pekerja sosial, sambil tetap menjaga nilai-nilai syariah, etika, dan moralitas. Tanggung jawab moral ini sangat besar, karena dana yang kami kelola bukan sekadar uang, tetapi amanah ibadah dari umat.

Ketika transparansi dipertanyakan, beban moral itu semakin berat. Amil ingin menunjukkan profesionalitas lembaganya, namun sistem tata kelola belum sepenuhnya mendukung transparansi yang ideal. Konflik struktural ini harus segera diperbaiki agar amil dapat bekerja dengan tenang, efektif, dan didukung oleh regulasi serta teknologi yang memadai di tingkat OPZ.

Agenda Reformasi Tata Kelola

Dari sudut pandang seorang amil, ada tiga langkah reformasi penting yang perlu dilakukan untuk memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat masa depan pengelolaan zakat di Indonesia: