“Katrid, baterai harus cari yang bagus dan tahan lama. Itu bisa jadi mahal kalau kita beli yang kualitas bagus, lalu liquid yang rasa-rasa itupun kita harus beli dan tergantung pemakaian, liquid bisa boros bisa juga hemat,” jelas Bene seraya menyebutkan nama-nama brand vape terkenal awet dan bagus.

Seiring itu toko atau outlet-outlet penjualan vape pun bermunculan, banyak yang semula penjual rokok konvensional (Bako) beralih ke rokok elektrik.

Satria pemilik Gerobak Ngebul Tripel Kai mengaku menjadi penjual vape setelah tiga tahun menggunakan vape lalu iseng berjualan.

Vape yang ia jual mulai dari harga Rp 150.000, selain vape, ia pun menjual komponen vape, seperti liquid hingga kapas khusus vape.

Satria mengaku awal tahun lalu jualannya masih ramai karena banyak anak muda terutama karyawan-karyawan yang membeli vape.

Namun semakin kesini penjualan menurun terlebih isu bahaya vape kembali mencuat, para perokok kembali ke rokok konvensional.
Karena sepi itulah ia pun memilih berjualan secara online ketimbang tetap menyewa tempat di, jalan PHH Mustofa Kota Bandung.

“Ia sekarang online saja tapi ini juga tidak terlalu ramai, ya namanya usaha pasang surut mungkin ya. Hanya jualan saya sekarang gak sekomplit dulu,” lirihnya.(Evy)

Evy Damayanti
Reporter