Selain kemacetan, Akbar dengan tag line akrab babarengan nya itu menyampaikan ia ingin keberpihakan perempuan pun ke depan dioptimalkan.

“Kita mengistimewakan perempuan dengan visi misi sejahtera dinamis harmonis dan berkeadilan, bagaimana kita melibatkan perempuan. Ideal 30% perempuan bisa ditempatkan di banyak posisi,” ucapnya lagi.

Soal pengangguran pun Akbar mengaku bisa menyelesaikan tidak dengan APBD namun melalui Keputusan Wali Kota (Kepala) atau Peraturan Wali Kota (Perwal).

“Misal musisi di jalanan didata, asalkan asli kota Bandung beri fasilitas beri pengakuan dalam wadah kita arahkan kreatifitas space ini dalam bangunan saja. Pemerintah dan pelaku usaha berikan ruang kreatif kepada mereka misal kerjasama dengan pemilik kafe, nah untuk pemilik kafe yang memperkerjakan mereka kita beri stimulus pengurangan pajak. Intinya saya ini mengurangi pengangguran, menguranginkemiskinan, dan melindungi anak yatim,” tegasnya.