Ia juga menekankan bahwa kenaikan harga energi, termasuk gas, sangat dipengaruhi oleh situasi global dan kondisi fiskal nasional. Permintaan gas terus meningkat, sementara subsidi tergantung pada kemampuan fiskal pemerintah pusat.

Farhan menyebutkan bahwa kenaikan harga gas elpiji dari Rp16.600 menjadi Rp19.000 berarti hampir 20 persen. Ia memastikan pihaknya akan terus melakukan patroli dan pengawasan untuk mencegah penimbunan oleh spekulan.

“Insya Allah, kita patroli setiap hari untuk pastikan tidak ada spekulan yang menahan barang. Kalau ada, akan kita tindak tegas,” ujarnya.

Rizki Oktaviani
Editor