Selain itu, juga harus pandai-pandai kontrol emosi dan nafsu biar kita bisa ngambil keputusan dengan bijak. Bisa bedain mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”.

Hadits yang agung ini nunjukin betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutin dalam hadits ini.

Makanya, di masa remaja, kita tuh diarahin untuk jadi sosok yang bertanggung jawab, positif dan tentunya selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan.

Melihat dari Sudut Pandang Psikologi

www.bbc.com

Beneran deh, remaja itu masa yang kompleks banget! Kita lagi berjuang keras banget buat cari tahu siapa diri kita sebenarnya. Nah, tahap ini sering disebut dengan “mencari identitas diri.”

Kita lagi penasaran banget, “Gue ini siapa? Apa tujuan hidup gue?” Ini tuh proses yang gak bisa digambarin dengan mudah.

Dalam proses cari jati diri itu, persoalan tentang orang tua atau otoritas lain pasti sering nimbulin konflik. Ya, wajar aja sih, karena kita lagi pengen jadi mandiri, kadang ada perbedaan pandangan sama orang tua, atau ketidaksetujuan terhadap aturan yang ada bikin kita ngerasa dikekang.

Tapi tetep, itu tanda mereka sayang kamu kok. Karena pandangan kita aja yang beda dan ego kita yang lagi tinggi-tingginya, hal itulah yang buat kita gak bisa berpikir jernih.

Coba deh bicarain dari hati-ke-hati, apa keinginan kamu dan tanya juga apa keinginan orang tua kamu. Walau prosesnya gak gampang, tapi aku yakin kalian akan sama-sama ngerti keinginan satu sama lain secara perlahan.

Oh ya, soal teman-teman sebaya, masa remaja itu masa sosialitas yang tinggi banget. Kita pengen banget diterima dan punya banyak teman, ya kan? Tapi, gak meutup kemungkinan kalau teman-teman itu gak selalu berpengaruh baik.

Ananditha Nursyifa
Editor