Sebelum kita masuk ke contoh-contohnya, yuk kenalan dulu sama konsep dasarnya:
Reinforcement Positif
Reinforcement positif adalah pemberian reward (hadiah) untuk memperkuat perilaku baik siswa. Ini ibarat bilang, “Good job!” buat siswa yang udah melakukan sesuatu yang benar. Contohnya:
- Memberi pujian seperti, “Kamu keren banget hari ini karena kerjain tugas tepat waktu!”
- Atau memberikan hadiah kecil seperti stiker bintang untuk setiap jawaban yang benar.
Tujuannya? Supaya siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulang perilaku baik tersebut.
Reinforcement Negatif
Kedengarannya mungkin agak menyeramkan, tapi reinforcement negatif nggak selalu buruk, kok! Ini lebih ke menghapus sesuatu yang nggak menyenangkan supaya siswa merasa lebih nyaman dan mau menunjukkan perilaku baik. Contohnya:
- Membebaskan siswa dari tugas tambahan karena mereka sudah menyelesaikan tugas utama tepat waktu.
- Mengurangi durasi tugas berat kalau mereka menunjukkan kemajuan.
Prinsipnya adalah, kita mengurangi beban siswa untuk mendorong mereka melakukan hal positif.
Contoh Praktis di Lingkungan Sekolah
Kadang, teori aja nggak cukup, ya. Jadi, berikut beberapa contoh penerapan reinforcement di kehidupan nyata sekolah. Siapa tahu bisa langsung kamu coba di kelas!
1. Contoh Reinforcement Positif: Memberi Pujian atau Hadiah
- Ketika seorang siswa berhasil menjawab soal dengan benar, kamu bisa bilang, “Bagus sekali jawabannya! Kamu pintar banget, deh.”
- Memberikan reward seperti stiker lucu, akses untuk memilih tempat duduk favorit, atau waktu bermain ekstra di jam istirahat.
- Saat siswa rajin mengumpulkan tugas, beri mereka gelar “Siswa Paling Tepat Waktu” dalam bentuk sertifikat kecil.
Kenapa ini efektif?
Karena siswa merasa dihargai atas usaha mereka. Rasa dihargai ini bakal bikin mereka semakin semangat untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan performanya.
2. Contoh Reinforcement Negatif: Membebaskan dari Hal yang Tidak Menyenangkan
- Jika siswa menyelesaikan pekerjaan rumah lebih awal, bebaskan mereka dari tugas tambahan.
- Saat siswa menunjukkan perilaku disiplin selama seminggu penuh, kamu bisa mengurangi durasi tugas kelompok yang biasanya bikin mereka stres.
- Memberikan izin untuk nggak ikut remedial kalau mereka sudah mencapai target nilai tertentu.
Kenapa ini efektif?
Karena siswa merasa mendapat keringanan dari sesuatu yang biasanya bikin mereka kurang nyaman. Ini memberikan dorongan bagi mereka untuk terus berusaha dan memenuhi ekspektasi.
Pentingnya Memahami Kebutuhan Individu Siswa
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan