Masalah ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata terfokus di belakang retina, bukan tepat di atasnya. Hal ini disebabkan oleh akomodasi lensa mata yang tidak memadai.

Jangan salah, kondisi ini bukan hanya dialami oleh orang tua, tapi juga bisa menyerang mereka yang masih muda. Berikut beberapa penyebab yang perlu kamu ketahui:

  • Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dengan riwayat rabun dekat meningkatkan risiko  mengalaminya.
  • Riwayat penyakit: Diabetes, sindrom mata kecil, dan gangguan pembuluh darah retina juga dapat memicu rabun dekat.
  • Kekurangan nutrisi: Kurang mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral untuk kesehatan mata dapat meningkatkan risiko rabun dekat.
  • Pencahayaan buruk: Membaca atau bekerja di bawah pencahayaan redup dapat melelahkan mata dan memicu rabun dekat.
  • Kebiasaan merokok: Merokok dapat merusak kesehatan mata dan meningkatkan risiko rabun dekat.
  • Paparan sinar matahari: Paparan sinar matahari berlebihan tanpa pelindung mata dapat meningkatkan risiko rabun dekat.

Mengenali Gejala Rabun Dekat dan Cara Mengatasinya

ilustrasi pria yang melepas kacamata – Freepik

Berikut beberapa gejala yang perlu kamu waspadai:

  • Benda dekat terlihat buram: Kesulitan melihat objek yang berada dekat dengan mata.
  • Menyipitkan mata saat melihat dekat: Usaha untuk melihat lebih jelas objek di dekat dengan menyipitkan mata.
  • Mata lelah, perih, dan nyeri: Mata terasa tidak nyaman setelah aktivitas yang memerlukan fokus jarak dekat.
  • Sakit kepala setelah beraktivitas jarak dekat: Sering merasakan sakit kepala setelah membaca atau bekerja di depan komputer.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan mata ke dokter. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menentukan cara pengobatan yang tepat. Pengobatan biasanya melibatkan:

  • Kacamata: Penggunaan lensa yang membantu memfokuskan cahaya tepat pada retina.
  • Lensa kontak: Alternatif bagi mereka yang tidak ingin menggunakan kacamata.
  • Operasi refraktif laser: Prosedur untuk mengubah bentuk kornea sehingga cahaya terfokus tepat pada retina.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips untuk mencegahnya menghampirimu:

  • Makan makanan bergizi yang kaya vitamin A, C, dan E, serta lutein dan zeaxanthin.
  • Gunakan pencahayaan yang cukup saat membaca atau bekerja.
  • Atur waktu istirahat mata saat menggunakan perangkat elektronik
  • Hindari merokok.
  • Lindungi mata dari sinar matahari dengan menggunakan kacamata hitam yang memiliki UV protection.
ilustrasi mata yang sehat – Freepik
Ananditha Nursyifa
Editor