“Dibangun dulu sebuah kebijakan empati baru diterapkan program kesejahteraan bagi kelompok rentan tersebut. ASN wajib adopsi ibu asuh, secara pribadi kita bantu rill nya setiap bulan dia membantu baik akses kesehatan ataupun akses gizinya,” ucap Farhan usai melaunching ‘Bandung Nyaah Ka Indung’.

Sebenarnya program ini sudah dilakukan di Pos Pembinaan Terpadu (Pos Bindu). Nanti pelaksanaan adopsi ibu asuh itu akan dilakukan oleh lurah yang memonitor dan pada akhir bulan ketiga akan dilakukan perbaikan.

“Lurah monitor setiap warga melalui para RW dan RT, kita juga libatkan anggota dewan untuk sosialisasi warganya baik pada reses maupun program lain. Kita tahu undang-undang lansia sudah ada di pos Bindu itu tapi belum optimal. Nah penghayatan pos Bindu belum dalem bangkitkan empati, maka ASN saja dulu apalagi beban UHC para lansia rentan penyakit degrenerasi,” pungkasnya.