Tentu aja, platonik relationship berbeda banget sama hubungan romantis. Kalau hubungan romantis biasanya melibatkan ketertarikan fisik dan komitmen sebagai pasangan, hubungan platonik lebih bebas dari tekanan tersebut.

Di hubungan romantis, kamu mungkin punya ekspektasi tertentu, seperti kencan, perhatian khusus, atau bahkan rencana masa depan bersama. Tapi di hubungan platonik, semua itu nggak ada.

Hubungan ini lebih fokus pada bagaimana kamu bisa saling mendukung secara emosional dan intelektual tanpa adanya “label” atau tekanan sosial.

Tapi, jangan salah paham. Hubungan platonik nggak kalah penting atau berarti dibandingkan hubungan romantis. Malah, banyak orang menemukan rasa “lengkap” dalam hidup mereka berkat hubungan platonik yang sehat.

Manfaat Platonik Relationship bagi Kesehatan Mental dan Emosional

Hubungan ini bukan cuma soal “temenan biasa.” Hubungan platonik bisa membawa banyak manfaat buat kesehatan mental kamu. Ini beberapa di antaranya:

  1. Mengurangi Stres
    Saat kamu punya seseorang yang selalu mendukung tanpa tuntutan, otomatis hidup terasa lebih ringan. Kamu bisa curhat, berbagi cerita, atau bahkan hanya “ngobrol ngalor-ngidul” tanpa beban.
  2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
    Dukungan dari teman platonik bisa membantu kamu merasa lebih percaya diri, terutama saat menghadapi tantangan hidup. Mereka ada buat ngingetin kamu tentang potensi dan nilai dirimu.
  3. Membangun Hubungan yang Sehat
    Platonik relationship mengajarkan kamu bagaimana membangun hubungan yang sehat berdasarkan kepercayaan, komunikasi, dan empati. Ini bisa jadi “latihan” bagus buat hubungan lain di hidup kamu.
  4. Mengurangi Rasa Kesepian
    Dengan adanya seseorang yang benar-benar memahami kamu, rasa kesepian pun berkurang. Kamu tahu ada seseorang yang selalu siap mendengar tanpa menghakimi.

Jadi, gimana? Setelah tahu lebih banyak tentang platonik relationship, apakah kamu punya hubungan seperti ini di hidupmu? Kalau punya, jangan lupa jaga baik-baik ya, karena hubungan ini bisa jadi salah satu hal paling berharga dalam hidup kamu.

Ananditha Nursyifa
Editor