Biophilic design adalah pendekatan desain interior yang menggabungkan elemen-elemen alami—mulai dari tanaman, cahaya matahari, warna bumi, hingga material organik—untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Konsep ini berangkat dari biophilia, istilah psikolog Edward O. Wilson yang berarti “cinta terhadap kehidupan dan alam”.

Di era modern yang serba digital, kita makin jarang terhubung langsung dengan alam. Padahal, studi dari University of Exeter (2025) menunjukkan bahwa keberadaan elemen alami di ruang kerja atau rumah bisa meningkatkan produktivitas hingga 8% dan membuat orang merasa 15% lebih bahagia.

Elemen Utama Biophilic Design yang Bikin Rumah Lebih Hidup

 

  • Tanaman Indoor: Mulai dari monstera, peace lily, hingga sirih gading—nggak cuma cantik tapi juga membantu membersihkan udara.
  • Cahaya Alami: Maksimalkan jendela besar, gunakan tirai tipis, dan atur posisi furnitur supaya cahaya masuk maksimal.
  • Warna Bumi: Pilih warna hijau lumut, krem hangat, cokelat tanah, atau biru laut untuk cat dinding atau aksen.
  • Tekstur Organik: Sertakan material seperti kayu, rotan, batu alam, atau linen untuk kesan hangat dan alami.

Cara Praktis Menerapkan Biophilic Design di Rumah

  • Buat Sudut Hijau: Pilih satu pojok rumah untuk jadi “taman indoor” mini. Kombinasikan tanaman gantung dan pot di lantai untuk efek visual yang kaya.
  • Mainkan Pencahayaan: Gunakan lampu dengan warm tone di malam hari untuk menggantikan cahaya alami, biar suasana tetap cozy.
  • Pakai Material Alami: Kalau renovasi belum memungkinkan, mulai dari hal kecil seperti meja kayu, kursi rotan, atau karpet serat alami.
  • Gunakan Dekorasi Bertema Alam: Lukisan pemandangan, foto daun, atau kerajinan tangan dari bahan alam bisa jadi aksen yang menyatu dengan konsep.

Biophilic Design untuk Ruangan Kecil? Bisa Banget!

Ananditha Nursyifa
Editor