Namun, patut diperhatikan bahwa ada indikasi standar penyaluran kredit di triwulan keempat ini akan sedikit lebih ketat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang memiliki angka positif sebesar 0,1%. Pengetatan ini diperkirakan akan terfokus pada aspek seperti agunan dan persyaratan administrasi.
Meski demikian, baik suku bunga kredit maupun biaya persetujuan kredit diperkirakan akan tetap pada tingkat yang fleksibel.
Di tengah kondisi yang cenderung fluktuatif, industri perbankan nasional tetap menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit di masa depan.
Responden dari survei memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 akan mencapai 10,7% dalam skala tahunan.
Meski angka tersebut tidak mencapai pertumbuhan kredit pada tahun 2022 yang sebesar 11,4%, namun masih menunjukkan tumbuh positif.
Tinggalkan Balasan