“Kami ingin menanamkan budaya membaca kepada masyarakat. Kami sedang melakukan segala upaya untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia,” ujar Syarif.
Upaya seperti PWF memiliki potensi besar untuk merangsang minat membaca dan menumbuhkan minat menulis di kalangan masyarakat, yang pada gilirannya akan memperkaya sumber daya literatur Indonesia dan meningkatkan tingkat literasi secara keseluruhan.
Menulis, Mengukir Peradaban
Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Sri Marganingsih, menyatakan bahwa PWF yang digelar kali ini merupakan yang pertama di luar Jakarta.
Keputusan untuk memilih Kota Bandung sebagai lokasi penyelenggaraan festival ini disebabkan oleh sejarah dan signifikansi kota tersebut dalam konteks dunia.
Perpusnas Writers Festival di Kota Bandung mengusung tema “Menulis, Mengukir Peradaban”. Menurut Sri, terdapat setidaknya 19 kegiatan yang telah direncanakan dalam rangkaian PWF ini.
Kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan beragam aspek literasi, seperti talk show, bedah buku, workshop, kompetisi menulis, pemutaran film, musikalisasi puisi, pameran buku, pertunjukan seni sastra, dan penelitian sejarah.
Tema yang dipilih dan beragamnya kegiatan diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi yang luas kepada para pengunjung dan peserta PWF.
Sri mengungkapkan harapannya melalui Perpusnas Writers Festival adalah untuk memperkuat literasi di Indonesia.
- Daerah
- Kota Bandung
- Literasi
- Literasi Kunci Kemajuan Bangsa
- Membaca Menulis dan Memahami
- Menulis Mengukir Peradaban
- Museum Konferensi Asia Afrika (KAA)
- Perpusnas Writers Festival
- Perpusnas Writers Festival 2023 Sajikan Beragam Agenda Menarik
- Perpusnas Writers Festival 2023 Wadah Literasi di Bandung
- Perpusnas Writers Festival untuk Tingkatkan Kegiatan Literasi di Indonesia
- Perpustakaan Nasional (Perpusnas)
- UNESCO
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan