Sebagai contoh, lanjut Ema, setiap murid untuk mengurangi produksi sampah, bisa membahwa tempat makanan dan tempat minum (tumbler). Hal itu guna mengurangi produksi sampah di sekolah.

“Murid bisa bawa tumbler sendiri, yang biasanya beli minuman dalam kemasan plastik. Ini bentuk kecil perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam penanganan sampah.

“Ini perhatian kita dalam menjaga lingkungan. Sehingga harus mengetahui situasi kondisi di lingkungan, jadi harus berempati,” ujarnya.

Sedangkan Perwakilan SMPN 17 Bandung, Mia mengatakan, di sekolahnya sudah ada sistem pemilahan sampah. Para siswa sebelum pulang sekolah diwajibkan untuk memilah sampah di sekitarnya.

“Sekolah kami termasuk Adiwiyata, baiknya saat ini data reduksi sampah secara keseluruhan bisa diketahui,” imbuh Mia. (yan)**

Rizki Oktaviani
Editor