Revolusi Industri 5.0 memungkinkan suatu perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Dengan menggunakan analisa data yang disebut Big Data, perusahaan dapat memahami tren dan preferensi konsumen dengan lebih efektif sehingga dapat menyesuaikan produk serta layanan secara lebih baik, dan perusahaan dapat mengidentifikasikan pola-pola yang tidak terlihat sebelumnya dalam data operasional mereka, yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan rantai pasok. (Chen et al., 2015).

Teknologi yang sedang berkembang seperti AI dan Machine Learning juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan otomatisasi tugas-tugas rutin, dan memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan disesuaikan dengan setiap pelanggan, dengan hal tersebut mampu meningkatkan kepuasan dan loyalitas dari pelanggan tersebut.

Penerapan teknologi dalam Revolusi Industri 5.0 juga membuka peluang untuk pengembangan produk yang inovatif serta peningkatan kualitas produk. Misalnya, teknologi additive manufacturing atau printing 3D memungkinkan perusahaan untuk memproduksi komponen yang kompleks dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang singkat dibandingkan metode produksi konvensional (Tao et al., 2018).

Hal ini tidak hanya mempercepat proses inovasi produk tetapi juga memungkinkan produksi yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi limbah bahan mentah. Teknologi ini dapat mempercepat siklus pengembangan produk serta mengurangi dampak lingkungan akibat proses produksi. Selain itu, Revolusi Industri 5.0 memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kolaborasi dan integrasi dalam rantai pasok global.