Pengaplikasian teknologi yang canggih juga mendatangkan tantangan baru dalam segmentasi keamanan cyber, hal ini karena terjadi peningkatan risiko kebocoran data dan agresi cyber yang akan mengganggu terhadap jalannya operasi perubahan. Salah satu tantangan penting lainnya dalam manajemen operasi yang melakukan inovasi proses adalah perubahan budaya organisasi.

Penerapan teknologi atau metode kerja baru yang lebih efisien sering kali memerlukan perubahan besar dalam budaya perusahaan, yang dapat bertentangan dengan kebiasaan lama dan menimbulkan penolakan dari karyawan. Penerapan teknologi dan metode kerja inovatif cenderung melawan budaya perusahaan yang sudah terbentuk dan dapat menimbulkan tanggapan negatif dari karyawan. Oleh karena itu, perubahan budaya organisasi menjadi tantangan penting yang harus dihadapi dalam manajemen operasi yang sedang menjalani inovasi proses. (Schallmo et al., 2018)

Namun, di balik berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, Revolusi Industri 5.0 juga memiliki dampak positifnya yang akan memberikan peluang besar bagi manajamen operasi. Manajemen operasi mengaitkan desain sistem dan keputusan operasional tentang desain produk dan layanan, perancangan kapasistas, penetapan proses yang berkelanjutan, penetapan lokasi, mengatur manajemen kerja, merancang produksi, penjadwalan, dan manajemen proyek.

Perkembangan manajemen operasi menjelaskan latar belakang yang menarik terkait evolusi yang terjadi secara terus-menerus dari fungsi bisnis yang dijalani. Salah satu peluang yang signifikan bagi perusahaan yaitu dengan meningkatkan efektivitas operasional dengan menggunakan teknologi yang sedang trend saat ini seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menganalisa dan mengumpulkan data secara real-time, yang berguna untuk mengoptimalisasikan proses produksi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas (Lee et al., 2018)