Dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, Satryo menegaskan bahwa jika BOPTN dipotong separuh, perguruan tinggi terpaksa menaikkan UKT untuk menutupi kekurangan dana operasional.
“Kalau perguruan tinggi tidak mendapatkan dana cukup dari BOPTN, mereka tidak punya pilihan selain menaikkan UKT,” ujar Satryo.
Satryo juga berusaha memastikan bahwa program beasiswa tidak akan terdampak, tetapi tetap ada kekhawatiran dari mahasiswa dan orang tua yang khawatir kebijakan ini akan mengurangi aksesibilitas pendidikan tinggi bagi kelompok ekonomi lemah.
Janji Prabowo Tentang Pendidikan Gratis Kembali Dipertanyakan
Selama masa kampanye, Presiden Prabowo berulang kali menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama. Dalam salah satu pidatonya di Makassar pada Februari 2024, ia menyatakan keinginannya untuk menggratiskan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Janji serupa juga pernah ia sampaikan di akun media sosialnya pada tahun 2018:
“Sebagai anak dari seorang dosen, pendidikan menjadi prioritas setelah ekonomi. Mohon ingatkan saya jika saya lupa.” – @prabowo
Kini, dengan adanya kebijakan pemangkasan anggaran pendidikan, banyak pihak mempertanyakan komitmen tersebut. Apakah pemotongan ini selaras dengan janji pendidikan gratis yang pernah ia gaungkan?
Saatnya Masyarakat Bersatu Menolak Pemangkasan Anggaran Pendidikan!
Pemangkasan anggaran pendidikan berpotensi menyebabkan kenaikan UKT, berkurangnya akses beasiswa, dan turunnya kualitas pendidikan. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak panjang terhadap masa depan pendidikan Indonesia.
Tinggalkan Balasan