Perayaan ini menjadi sebuah momentum toleransi dan keberagaman yang nyata terlihat dimana semua warga dari berbagai suku, ras, dan agama yang berbeda berkumpul di tempat yang sama dan semua yang hadir terlihat senang menyaksikan aneka pertunjukkan Seni dan Budaya yang sudah lama tidak digelar.

“Gelaran Cap Go Meh merupakan sebuah momentum spesial dan sangat ditunggu-tunggu oleh kita semua warga Kota Bekasi, karena sudah lama tertunda karena Covid-19, dan hari ini semua berkumpul di sini untuk bersama meriahkan dan menikmati bermacam pertunjukkan, sehingga menjadi sebuah bukti nyata bahwa Kota Bekasi adalah Kota Toleran dengan beragam suku, ras, agama, namun tetap satu, tidak membeda-bedakan, dan saling menghargai satu sama lain,” ujar Tri Adhianto saat sambutannya.

Selain sebagai wujud nyata toleransi, perayaan Cap Go Meh juga dianggap mampu membangkitkan sektor Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi dengan mempersembahkan Klenteng Hok Lay Kiong sebagai Cagar Budaya dan kearifan lokal warga Tionghoa sekitarnya yang masih menjunjung tinggi kebudayaan para leluhurnya.