Mahfud menyebutkan, “Kita telah melakukan patroli terpadu oleh Polri dan berbagai dinas terkait. Selain itu, LSM dan sektor swasta juga turut serta memonitoring wilayah yang dianggap rawan.”
Keterbatasan teknologi dan peralatan juga menjadi hambatan dalam penanganan dampak ini. Meskipun demikian, operasi darat ditingkatkan, dan teknologi modifikasi cuaca terus digunakan untuk membantu upaya ini.
“Sebelumnya, BNPB telah melakukan operasi udara dan operasi laut dalam penanganan karhutla dengan mengerahkan 37 helikopter, di mana 25 di antaranya digunakan untuk water bombing dan 12 lainnya untuk patroli,” jelas Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari.
Dengan kondisi yang masih penuh tantangan, Indonesia diharapkan dapat bersatu dalam menghadapi fenomena alam ini.
Kerjasama antar-lembaga dan partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk memitigasi dampak El Nino yang masih akan berlanjut beberapa bulan ke depan.
Tinggalkan Balasan