“Makanya sekolah di Purwakarta itu programnya adalah bagaimana memberdayakan lahan di sekitar sekolah lahan tepian maupun lahan marjinal lahan barangkal menjadi produktif untuk laboratorium pembelajaran dan dijadikan untuk tumbuh kembang tanaman yang nanti sebagai lab bagi anak-anak belajar dan hasil sayurannya, cabe, terong, waluh apa-apa nanti bisa dikonsumsi sebagai ketahanan pangan siswa maupun guru,” bebernya.

“Kalau memang produksinya banyak itu sekarang sudah ada hab-nya di Mandalakarsa. Produksi anak-anak mulai menanam, merawat sampai jadi produk makanan kita simpan di Mandalakarsa nanti orang bisa melihat hab-nya di situ dan bisa membeli produk anak-anak,” ucapnya.

Lanjut Sayidah, hampir sudah ada ribuan produk makanan buatan anak-anak yang sekarang sudah terakurasi dan sudah ada lisensi, label halal.

“Sudah ada 400 an itu anak-anak SD dan SMP, misalnya ada bunga telang tumbuh di sengaja dan sebagai laboratorium penggunaan pemanfaatan lahan itu jadi bunga telang dijadikan minuman. Terus di kebun sekolah ada pohon berenuk diolah lalu diberi nama sar berenuk, ada juga bikin dodol manggis,” ucapnya.

Evy Damayanti
Reporter