“Ini pekerjaan rumah. Banyak warga buang sampah sembarangan, bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya bersih,” katanya.
Beberapa wilayah yang mengalami lonjakan volume sampah selama Idul fitri cukup tinggi antara lain Cicadas, yang biasanya hanya dua rit, namun saat ini mengalami lonjakan cukup signifikan karena sampah jalanan.
Farhan juga menyinggung soal jenis sampah yang menjadi tantangan utama di Kota Bandung, yaitu food waste atau sampah sisa makanan dan pembungkus makanan berbahan daun pisang.
“Sampah daun cau (pisang) ini susah terurai cepat. Kita butuh teknologi pengolahan yang bisa menghancurkannya dalam waktu singkat,” ujarnya.
Ia mengundang para ahli dan inovator untuk membantu menemukan solusi pengolahan limbah organik ini.
“Kita butuh teknologi kompos yang cepat, bukan tiga hari baru hancur. Kalau bisa cepat, maka tumpukan sampah bisa kita atasi dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Ia menegaskan, penanganan sampah adalah prioritas utama Pemkot Bandung.
Tinggalkan Balasan