“Artinya, ada 14-15 ritase sampah per hari yang belum bisa terangkut ke TPA dan ini harus segera kami selesaikan,” jelas Dudy.
Berdasarkan data DLH Kota Bandung, rata-rata pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sepanjang 1-22 Februari 2025 adalah 146 rit per hari, dengan rincian:
– 1–6 Februari: 155 rit per hari
– 7–13 Februari: 142 rit per hari
– 14–22 Februari: 143 rit per hari
Selanjutnya, untuk mengatasi keterbatasan kuota pengiriman sampah ke TPA, Pemkot Bandung menyiapkan beberapa langkah strategis, di antaranya:
1. Optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
2. Kerja sama dengan Mesin Olah Runtah (MOTAH) milik BBWS.
3. Pemusnahan sampah dengan MOTAH di Kota Bandung.
4. Pemusnahan sampah dengan mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis dan Babakan Siliwangi.
5. Optimalisasi Bank Sampah.
6. Optimalisasi program magotisasi di tingkat kelurahan.
7. Penambahan RW KBS (Kemitraan Bank Sampah).
Sebagai pamungkas, Dudy juga menyebut kick off penanganan sampah Kota Bandung akan digelar beberapa hari ke depan. Meski begitu, DLH Kota Bandung akan mengkoordinir terlebih dahulu hal-hal teknis terkait kick off tersebut.
Tinggalkan Balasan