ADOR juga meminta pengadilan untuk mengeluarkan putusan yang melarang NJZ menandatangani kontrak periklanan baru tanpa persetujuan mereka. Ini karena ADOR masih menganggap NJZ sebagai bagian dari agensi mereka berdasarkan kontrak yang berlaku hingga 2029.

“Hanya karena mereka secara sepihak mengklaim bahwa kepercayaan telah dikhianati, hal itu tidak dapat dijadikan alasan untuk pemutusan hubungan kerja,” ujar perwakilan hukum ADOR dalam persidangan.

Masa Depan NJZ dan Dampak Putusan Sidang

Di tengah persidangan ini, NJZ tetap aktif dalam dunia hiburan dengan identitas barunya. Grup ini telah mengumumkan rencana perilisan lagu baru di acara Complexcon di Hong Kong pada 23 Maret mendatang. Hal ini menegaskan bahwa mereka tidak berniat kembali di bawah naungan ADOR dan HYBE.

Jika putusan sidang memenangkan ADOR, NJZ kemungkinan besar akan menghadapi berbagai hambatan hukum dalam menjalankan aktivitas mereka. Mereka bisa dilarang menandatangani kontrak baru dengan sponsor atau perusahaan lain, yang berpotensi menghambat perkembangan karier mereka.

Sebaliknya, jika pengadilan mengabulkan tuntutan NJZ, mereka akan dapat melanjutkan perjalanan mereka sebagai grup independen, terlepas dari bayang-bayang ADOR.

Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian para penggemar K-pop, tetapi juga menyoroti isu besar dalam industri hiburan Korea, yakni mengenai hak dan kebebasan artis terhadap kontrak eksklusif mereka.

Keputusan pengadilan dalam kasus ini dapat menjadi preseden bagi grup idol lainnya yang ingin memperoleh kebebasan lebih besar dalam mengatur karier mereka.

Ananditha Nursyifa
Editor