Dibuka dengan setting desa yang hening, jauh dari modernitas, seorang penari muda bernama Ayu mulai mengalami mimpi-mimpi ganjil setelah diminta belajar tarian sakral yang sudah lama tidak dipentaskan. Semakin dalam ia mendalami tariannya, semakin kuat pula gangguan dari dunia lain.
Atmosfer film ini dibangun dengan sangat halus—dari suara gamelan yang mengganggu, hingga mata-mata tak kasatmata yang mengawasi setiap gerak sang penari. Bukan jump scare asal-asalan, tapi horor yang perlahan masuk ke tulang.
Yang bikin menarik, “Narik Sukmo” nggak hanya bicara soal mistis, tapi juga bagaimana seni tradisional bisa jadi jembatan antara dunia fisik dan spiritual. Sentuhan budaya Jawa yang kuat membuat film ini bukan hanya menyeramkan, tapi juga penuh makna.
Arwah: Tragedi Keluarga dan Jeritan Sang Adik dari Alam Sana
Film “Arwah“ mengambil pendekatan horor psikologis yang emosional. Ceritanya dimulai dari kecelakaan tragis yang merenggut nyawa satu keluarga, menyisakan satu orang—Rara, sang kakak sulung—sebagai satu-satunya yang selamat.
Tinggalkan Balasan