Kebijakan ini memang memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi mahasiswa dalam merancang tugas akhir mereka.

Dengan berbagai bentuk tugas akhir yang diperbolehkan, seperti prototipe, proyek, atau bentuk lainnya, mahasiswa memiliki kesempatan untuk lebih kreatif dalam menghasilkan luaran yang sesuai dengan bidang studi dan minat mereka.

Nadiem Makarim juga menegaskan bahwa keputusan ini ada di tangan masing-masing perguruan tinggi, artinya kebijakan ini memberikan fleksibilitas bagi institusi untuk menentukan cara terbaik dalam mengevaluasi kemajuan akademis mahasiswanya.

Hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah memberi kepercayaan kepada perguruan tinggi untuk menyesuaikan pedoman mereka sesuai dengan visi dan misi institusi masing-masing.

Semoga perubahan ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja.

Ananditha Nursyifa
Editor