Beberapa orang mengklaim bahwa asal usulnya dapat ditelusuri hingga Kode Hammurabi, salah satu kode hukum tertua yang diterbitkan sekitar tahun 1700 SM.
Dalam kode tersebut, tidak ada hukum nomor 13, dan inilah yang mungkin menjadi sumber persepsi bahwa angka 13 adalah angka yang harus dihindari karena dianggap sial.
Namun, pada kenyataannya, terdapat perdebatan mengenai kesalahan penerjemahan yang menghilangkan satu baris teks yang mungkin berisi hukum ke-13.
Selain itu, asal usul lainnya berasal dari budaya Barat. Budaya Barat sering kali menganggap angka 12 sebagai angka yang melambangkan kelengkapan, seperti 12 bulan dalam kalender atau 12 dewa Olimpus dalam mitologi Yunani.
Oleh karena itu, angka 13 dianggap sebagai angka yang mengacaukan kelengkapan dan sering kali dianggap sial.
Selain angka 13, pemilihan hari Jumat juga memiliki penjelasan tersendiri dalam asal usul Friday the 13th.
Sebagian orang menganggap Jumat sebagai hari sial karena dihubungkan dengan berbagai peristiwa buruk dalam sejarah, termasuk kisah perjamuan terakhir hingga penyaliban Yesus dalam tradisi Kristen.
Tinggalkan Balasan