Islam menanggapinya sebagai proses alami yang terjadi saat manusia tertidur. Mimpi merupakan bagian dari proses emosional dan kognitif yang aktif saat tidur, dan ini adalah hal yang diakui dalam pandangan agama Islam.
Ketika kita tertidur, pikiran dan perasaan kita masih tetap aktif, meskipun dalam keadaan tubuh beristirahat. Selama tidur, jiwa kita berada dalam interaksi dengan dunia gaib, dan inilah momen ketika Allah bisa menyampaikan pesan-Nya kepada kita melalui bunga tidur ini.
Dalam pandangan Islam, ini juga dianggap sebagai salah satu cara Allah SWT. berkomunikasi dengan hamba-Nya. Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
“Mimpi seorang mukmin adalah 1 dari 46 bagian kenabian.” (HR. Bukhari 6987, Muslim 6043 dan yang lainnya).
Hal ini menunjukkan pentingnya mimpi dalam memahami kehendak Tuhan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa ini dapat mengandung pesan-pesan yang perlu diperhatikan dan dipahami dengan baik.
Tinggalkan Balasan