Hal ini sejalan dengan keberadaan dua menara masjid yang secara filosofis menjadi media penyiaran pesan kebaikan kepada masyarakat.
“Lewat kegiatan dan dua menara ini, kita ingin menjadikan Masjid Agung ini sebagai corong nilai-nilai kebaikan di Kota Bandung,” katanya.
Salah satu kegiatan yang akan kembali dihidupkan adalah festival bedug, yang disebut Farhan mulai jarang digelar di Kota Bandung. Ia akan berkomunikasi dengan Gubernur Banten untuk memperkaya konsepnya.
“Contohnya festival bedug. Itu sudah jarang di Bandung. Nanti ada Disbudpar akan bikin festival bedug di sini. Kami juga ngobrol dengan Pak Gubernur Banten karena salah satu bedug yang paling bagus se-Indonesia ada di Banten,” jelasnya.
Farhan menilai, pendekatan kebudayaan ini akan menjadi jiwa yang mengisi suasana khas Masjid Raya Bandung ke depan.
“Percuma kita bicara fisik apabila jiwanya tidak ada. Kita isi dulu jiwanya,” ucapnya.





Tinggalkan Balasan