Tampilannya yang unik dan menarik untuk berswa foto memang dibuat oleh arsitek khusus tanpa meniru desain masjid manapun namun atas insipirasi dan masukan pewakaf masjid sehingga mesjid ini benar-benar tidak hanya berfungsi mesjid sebagai tempat ibadah saja tetapi juga untuk wisata.
“Ketika orang beribadah bisa di masjid mana saja namun ketika ingin ibadah dan wisata ya kesini. Setelah jama’ah wisata dibawah biasanya ibadah atau shalat disini atau sebaliknya setelah ibadah wisata ke bawah,” promosinya.
Jama’ah manapun yang datang ke masjid Endan Andansih ini tidak dikenai biaya apapun alias gratis karena sesuai fungsinya mesjid ini untuk kebermanfaatan umat.
Untuk biaya pemeliharaan sendiri, pada bagian food court berada di bawah masjid dikenakan biaya air dan listrik bagi para pedagang sedangkan untuk pemeliharaan masjid dari donatur-donatur.
Raihan pun menyampaikan setiap week end atau hari Sabtu Minggu pengunjung ke masjid sekitar 200-300 bahkan hingga ribuan bila menginjak tanggal merah atau hari besar agama.
Tinggalkan Balasan