Kemudian titik banjir yang besar kedua diaudit adalah di Cibaduyut, itupun sudah dilakukan sehingga meski ada genangan namun relatif kecil dan bisa dilalui kendaran roda 4 dan roda 2.
“Mudan-mudahan terselesaikan,” harapnya.
Masih kata Didi, ada rumah pompa dan setiap banjir selalu dipompa untuk di persimpang Pasirkoja tetapi ternyata penyebab banjir bukan hanya di jalan Cibuntu saja tapi di jalan Soekarno Hatta bagian selatan cukup besar.
“Akan kami telusuri dari mana. Audit ini lebih ke momentum harus tepat karena kalau audit dalam tanda kutip masalahnya drainase bisa diukur dimensi sama artinya 5 meter 5 meter semua kalau sekarang banyak tertutup dimana bottle neck itu momentum harus tepat harus disaat hujan, agar tahu dimana masalahnya,” ungkap Didi.
“Kalau diatas tidak ada dibawah kan ada pipa ada kabel nah itu harus kita cari tahu,” ucapnya lagi.
Sementara itu anggapan oknum warga menutup aliran sungai, Didi menyampaikan di titik jalan Kopo – Citarik luapan Citarip barat tidak meluap malah di fly over Kopo meluap besar sekali.
“Tidak semata-mata dari sana, itu harus ada antisipasi dari tempat lain yang membuatnya banjir jadi kami mencari lagi banjir itu dari mana asalnya,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan