Perusahaan yang profesional biasanya bakal kasih tahu gaji saat sesi wawancara, bukan di brosur lowongan kerja. Jadi, kalo ada perusahaan yang ngasih janji gaji tinggi sejak awal, kita harus ekstra waspada.

Buat dapetin gaji besar, ya pasti kita juga butuh pengalaman kerja yang bagus dong.

Contoh Kasus Penipuan Lowongan Kerja Via ADM

Contoh dari kasus penipuan lowongan kerja baru-baru ini dialami oleh seorang pelamar kerja berinisial ‘S’ asal Kota Cimahi yang membagikan pengalamannya kepada redaksi.

Dia mengaku sudah jadi korban penipuan lowongan kerja oleh sebuah perusahaan yang mengatasnamakan perusahaan ternama, sebut saja PT. U.

Dalam keterangannya, ‘S’ mendapatkan lowongan pekerjaan (via adm) dari platform media sosial dengan akun yang ternyata tidak resmi.

Ia langsung melamar tanpa mencari tahu kebenaran tentang informasi tersebut, karena ia tak kunjung mendapatkan pekerjaan selama beberapa bulan terakhir.

Keesokan harinya setelah melamar, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai HRD perusahaan itu lewat WhatsApp.

‘S’ dapet informasi kalau dia diterima dan harus ngumpulin beberapa berkas persyaratan. Salah satunya surat keterangan medical check up.

Diduga penipu, yang mengaku HRD dari PT. U tersebut,  mewajibkan ‘S’ untuk check up di salah satu rumah sakit besar yang ada di daerahnya.

Namun dikarenakan surat itu gak bisa diproses dengan cepat, penipu menyarankan dan menawarkan surat tersebut dibuatkan olehnya (penipu-red) sekaligus bareng kandidat yang lain.

‘S’ juga diminta mengeluarkan sejumlah uang cukup banyak untuk membayar surat itu. Setelah kurang dari 1 jam, surat itu sudah selesai dibuat oleh si penipu.

‘S’ mulai merasa curiga karena suratnya terlihat tidak resmi dan dibuat secara asal-asalan.

Keesokan harinya, penipu mengoper pembicaraan kepada pihak personalia yang lain.

Karena semakin curiga, tanpa pikir panjang ‘S’ segera mengecek kedua nomor tersebut melalui aplikasi GetContact.

Ternyata di aplikasi tersebut tertera keterangan bahwa kedua nomor ini memang udah banyak melakukan penipuan lowongan kerja dan menipu pelamar-pelamar lain.

Saat mengetahui hal ini ‘S’ masih menjawab telepon si penipu untuk mendapatkan kejelasan dan juga barang bukti.