Prolite Kalian pasti setuju kalau nyari kerja itu penting banget buat karir kita. Tapi, kita juga harus ekstra hati-hati sama penipuan lowongan kerja yang sekarang makin sering terjadi.

Tiap tahun kasusnya semakin tinggi dan kebanyakan targetnya ialah para fresh graduate yang belum punya pengalaman sama sekali soal dunia kerja.

Karena ketidaktahuannya ini yang bisa disalahgunakan sama orang buat ngelakuin kejahatan yang merugikan.

Nah, penipuan lowongan kerja semacam itu pastinya bisa bikin kita rugi, nggak cuma secara finansial tapi juga emosional.

Makanya, penting banget kita tau modus-modus penipuan lowongan kerja yang biasa terjadi dan gimana caranya kita bisa ngehindarinnya. So, stay tuned, ya!

Modus Penipuan Lowongan Pekerjaan

  1. Memakai Identitas Perusahaan Ternama

Mereka suka pake identitas palsu perusahaan ternama atau mencuri data pribadi buat jebak korban. Biasanya, mereka kirim email, pesan dan beberapa berkas administrasi yang sebenernya gak valid sama sekali, selain itu juga minta kita buat isi formulir atau minta info pribadi kita.

Penipuan lowongan kerja biasanya suka pake email yang nggak resmi. Mereka pake domain umum, kayak yahoo.id, gmail.com, dan lainnya. Perusahaan resmi itu biasanya pake email dengan domain resmi mereka sendiri.

Kalo kita ngerasa ada yang mencurigakan, jangan langsung percaya aja. Sebaiknya cek dulu alamat email pengirimnya, periksa juga situs web perusahaannya, dan yang paling penting, jangan pernah kasih info pribadi sembarangan, ya!

  1. Pembayaran di Muka

Penipu biasanya minta kita sejumlah uang dulu sebelum kita dapet kerjaannya, ya memang itu tujuan mereka, untuk dapetin uang. Mereka akan bilang uang itu buat biaya pendaftaran, pelatihan, atau administrasi lainnya.

Perusahaan yang baik gak bakal minta uang atau materi apapun saat merekrut orang-orang terbaik buat gabung di perusahaan mereka. Mereka lebih peduli sama kompetensimu dan kemampuan kerjamu dalam mencapai tujuan perusahaan.

Jadi, jangan mau deh dibujuk dengan permintaan materi atau biaya apapun dalam proses rekrutmen. Kamu harus fokus dan percaya diri dengan kemampuan yang kamu miliki. Jangan pernah kasih uang di muka sebelum kita dapet konfirmasi yang jelas kalau lowongan itu beneran adanya.

  1. Wawancara Lewat Telepon

Penipuan lowongan kerja bakal ngadain wawancara palsu lewat telepon atau video call. Mereka minta info pribadi kayak nomor kartu kredit atau nomor rekening bank.

Penipu akan mewawancarai kamu dengan kalimat yang terlihat meyakinkan namun sebenernya dia ngasih info palsu dengan tata bahasa yang berantakan dan cenderung gak baku.

Perusahaan yang baik pastinya akan melakukan sesi wawancara langsung di kantor perusahaan. Selain itu, sebagian besar perusahaan memiliki tim rekrutmen yang terdiri dari para profesional yang berpengalaman.

HRD yang asli akan menggunakan tata bahasa yang baik dan memperhatikan komunikasi yang efektif saat melakukan proses rekrutmen. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang jelas, sopan, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

  1. Memakai Alamat Palsu

Penipu memberikan alamat palsu atau menggunakan alamat perusahaan lain saat memberi tahu tempat wawancara. Salah satu trik yang sering digunakan adalah dengan mengatur jadwal wawancara pada hari Senin pagi setelah kamu dihubungi pada hari Jumat sebelumnya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar sulit bagi kamu untuk menghubungi perusahaan asli dan memverifikasi kebenaran lowongan pada hari Sabtu dan Minggu, karena biasanya perusahaan resmi sedang libur pada hari tersebut.

Untuk menghindari jebakan tersebut, sebaiknya kamu menggunakan Google Maps atau sumber lainnya untuk memeriksa kebenaran alamat yang diberikan. Cek apakah alamat tersebut sesuai dengan lokasi perusahaan yang sebenarnya.

  1. Get-Rich-Quick

Siapa sih yang nggak mau dapet gaji tinggi saat bekerja di sebuah perusahaan apalagi kerjaannya simple banget? Tapi, lagi-lagi mereka janjiin kerjaan yang keliatan terlalu bagus buat jadi kenyataan.

Mereka bakal ngomongin tentang penghasilan besar dengan usaha yang minim atau penghasilan pasif tanpa usaha keras. Nah, jangan langsung tergiur aja sama janji-janji muluk kayak gitu.