Chatbot ini juga berfungsi untuk mengajak pengguna bersikap optimis dalam menghadapi dan menyembuhkan kesulitan kesehatan mental mereka.
Untuk memudahkan akses, Chatbot ini telah dikemas dalam bentuk website sehingga pengguna bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja tanpa perlu mengunduh aplikasi.
“Website kami dapat diakses pada maucurhat.id atau melalui alamat IP http://151.106.112.101,” jelas Kimi.
Ide Pengembangan Chatbot Layanan Konseling
Ide pengembangan Chatbot oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) muncul dari keprihatinan terhadap isu kesehatan mental yang semakin marak, seperti depresi dan kasus bunuh diri.
Ia menjelaskan bahwa banyak kasus kesehatan mental, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa yang disebabkan oleh stres dan depresi.
Namun, menurut Kimi, hasil penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa banyak mahasiswa enggan berkonsultasi dengan psikolog.
Faktor-faktor seperti biaya tinggi per sesi, rasa malu, dan kurang percaya diri untuk berbicara tentang masalah pribadi dengan orang asing menjadi penghalang utama. Selain itu, harus bertemu langsung dengan psikolog juga menjadi kendala bagi beberapa orang.
Dengan latar belakang tersebut, tujuan utama dari pembuatan Chatbot ini adalah untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis yang empatik dan profesional kepada mahasiswa.
“Chatbot ini dirancang untuk menyediakan bantuan kapan saja, tanpa batasan waktu, sehingga mahasiswa yang mungkin merasa kesulitan mencari bantuan di luar jam kerja tetap bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” tambah Kimi.
Tinggalkan Balasan