Dalam mediasi antara pihak sekolah dengan Luluk menghasilkan kesepakatan damai. Perdamaian itu ditandai dengan salaman, pelukan, dan ciuman pipi antara Luluk dengan orang tua korban.
Luluk pun tampak meneteskan air mata saat membacakan surat permohonan maaf di hadapan awak media. Ia minta maaf dengan disaksikan Kapolres Probolinggo, kepala sekolah dan guru, hingga orang tua korban.
Luluk ditemani suaminya, Nuril saat membacakan permohonan maaf yang ditulisnya di selembar kertas. Dengan nada menahan tangis, perempuan ini mengakui perbuatannya merugikan sejumlah pihak termasuk institusi Polri.
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan