Keaneka ragaman satwa tersebut seperti singa, gajah, unta, jerapah, dan satwa langka dari Sumatera yakni tapir.
“Kita sudah melakukan pengembangbiakan, kita sudah dapat lahiran 10 ekor anak tapir. Jadi kita sudah menjadi kiblat perkembangan biakan tapir di Indonesia,” ucap Sulhan dikutip dari RRI.
Sulhan juga mengatakan, setiap Sabtu dan Minggu, Bandung Zoo memiliki panggung atraksi satwa pintar. Untuk pertunjukan ini ada pada jam tertentu, yakni pada pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB, tanpa dikenakan biaya.
Selain itu, juga terdapat fasilitas restoran yang berhadapan dengan kandang singa yang terbuka. “Saat ini Bandung Zoo telah menerapkan salah satu teori modern zoo yaitu free-ranging,” kata Sulhan.
Di mana satwa liar sudah tidak dipagari dengan jeruji besi, namun terbuka dan menggunakan sistem kejut listrik. Sehingga pengunjung bisa makan sambil melihat singa beraktivitas dihadapannya.
Sulhan juga menjelaskan kegiatan edukasi yang terdapat di Bandung Zoo, yakni “keeper talk”. Yang mana para penjaga akan menjelaskan satwa di depan pengunjung dan membawa beberapa hadiah untuk menarik antusias pengunjung.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan